Jumat, 24 Juni 2011

Corporate Restructuring


Friday Morning at June….tiba tiba seiring dengan tegukan kopi diiringi alunan musik dari om Phil Collin “True Color” di pagi hari, teringat sebuah topik dan ingin menulisnya dalam sebuah artikel singkat, yaitu “ Corporate Restructuring” atau biasa kita sebut juga dengan “Restrukturisasi Korporat”. Ya…sebuah topik yang saking tertariknya, pernah saya terobsesi memasukkan topik ini dalam kurikulum Prodi tempat saya mengajar dulu , dan syukurnya bisa terwujud obsesi itu 

Corporate Restructuring atau biasa kita sebut dengan Restrukturisasi Korporat ….pastinya sebuah topik yang sudah familiar ditelinga masyarakat, karena hampir setiap organisasi entah berorientasi bisnis ataupun tidak, pernah melakukan restrukturisasi dalam institusinya. Dari kata Restrukturisasi sendiri yang berarti merestrukturisasi ulang, maka Restrukturisasi Korporat berarti merestrukturisasi ulang beberapa komponen dalam sebuah perusahaan. Kapan sebuah perusahaan memutuskan melaksanakan restrukturisasi? Apa saja bentuk bentuk restrukturisasi yang bisa dilakukan perusahaan? Dan restrukturisasi seperti apakah yang baik bagi perusahaan ? ya tiga hal itu yang perlu kita jawab sebagai konsep dasar untuk memahami Restrukturisasi Korporat, dan tiga hal itu yang akan saya tuliskan disini.
Seiring dengan perkembangan jaman yang ada, maka tiap entitas bisnis akan banyak menghadapi hal baru seiring perkembangan tersebut, mereka harus menghadapi pasar yang lebih kompetitif; teknologi yang berkembang pesat; tenaga kerja yang semakin potensial disamping juga semakin kritis; kesempatan pendanaan yang lebih luas karena berkembangnya pasar modal; kesempatan berekspansi ataupun ancaman untuk  gulung tikar akibat globalisasi. Di semua kondisi yang terus berkembang dan kompetitif maka perusahaan harus segera tanggap dan melakukan penyesuaian jika mereka tidak ingin tergerus oleh perubahan itu sendiri. Salah satu bentuk penyesuaian tersebut adalah dengan melakukan restrukturisasi pada beberapa atau keseluruhan komponen perusahaan. Sehingga kata “ Restrukturisasi ” tidak hanya identik bagi perusahaan yang sedang mengalami kejatuhan (perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan mulai menuju ke kebangkrutan) dan kemudian berusaha bangkit kembali, tetapi kata “ Restrukturisasi” juga berlaku bagi setiap perusahaan yang ingin bertahan dan juga berkembang di kondisi yang kompetitif.
Bowman dan Singh mengkatagorikan restrukturisasi ini dalam 3 kelompok besar, yaitu :
1.    Portfolio Restructuring
Jika restrukturisasi ini terkait perubahan-perubahan yang dilakukan pada asset-aset perusahaan atau lini bisnis mereka. Beberapa contoh untuk restrukturisasi bentuk ini adalah : acquitition, liquidation, divestiture, asset sales, spin-offs, dll.
Untuk kita pihak eksternal perusahaan selain melalui informasi yang ada kita bisa melihatnya melalui neraca perusahaan tersebut, perubahan ini pada umumnya akan tampak pada sebelah kiri neraca perusahaan, yang berisi aset perusahaan.
2.    Financial Restructuring
Jika restrukturisasi ini terkait perubahan-perubahan yang dilakukan pada struktur modal perusahaan. Beberapa contoh untuk restrukturisasi bentuk ini adalah : Leveraged Buy Out (LBOs), Leverage Recapitalizations, Management Buy Out(MBOs)
Untuk kita pihak eksternal perusahaan selain melalui informasi yang ada kita bisa melihatnya melalui neraca perusahaan tersebut, perubahan ini pada umumnya akan tampak pada sebelah kanan neraca perusahaan, yang menggambarkan struktur modal perusahaan.
3.    Organizational Restructuring
Jika restrukturisasi ini terkait perubahan-perubahan yang dilakukan pada organisasi itu sendiri, misal : Divisional redesign, employment downsizing, corporate governance dll
(Untuk yang merasa asing dengan istilah istilah di atas bisa lgs disearching melalui Wikipedia, atau google atau apalah terserah anda yang baca, karena terlalu panjang kalau dijelaskan satu persatu J. Tetapi ketiga kategori di atas tentunya bisa dilaksanakan juga secara bersama-sama oleh perusahaan, misalkan selain melaksanakan perubahan pada asset perusahaan, perusahaan mungkin juga melakukan downsizing pada karyawan mereka untuk menuju kinerja yang lebih efisien.
            Lalu Restrukturisasi seperti apakah yang baik bagi perusahaan, tentunya adalah sebuah restrukturisasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kita bisa melakukan penilaian kinerja tersebut baik dari sisi ekonomi maupun non ekonomi. Bentuk kinerja yang paling identik dihubungkan dengan sebuah entitas bisnis tentunya kinerja dalam konteks ekonomi (Economic Performance). Secara umum bagi pihak eksternal perusahaan kita bisa melihat Economic Performance ini pada Market Performance, yaitu biasanya diwakili dengan perubahan harga saham, perubahan return pada saham, dll terkait beberapa perubahan pada pasar modal terkait keputusan restrukturisasi tersebut. Selain itu kita juga bisa melihat pada Accounting Performance  yang bisa kita lihat pada perubahan nilai kinerja keuangan perusahaan di sekitar keputusan restrukturisasi tersebut.
            Akhir kata tulisan ini masih menyajikan konsep dasar tentang restrukturisasi, dan untuk selanjutnya akan saya coba menuliskan beberapa pengembangan yang lebih aplikatif terkait restrukturisasi, tetapi sekarang saya mau istirahat dulu mengetik J dan mulai melaksanakan aktivitas yang lain J
           
Daftar Rujukan
Gilson, Creating Value Through Corporate Restructuring,   ISBN: 0-471-40559-0. John Wiley, 2001
World Bank, Corporate Restructuring Lesson From Experience, ISBN : 0-8213-5928-2, World Bank, 2005
Bowman; Singh; Useem and Bhadury. 1999. When Does Restructuring Improve Economic Performance California Management Review Article

Kamis, 16 Juni 2011

Change The Character


            Character, in the long run, is the decisive factor in the life of an individual and of nations alike”
Atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai berikut : “ Karakter dalam jangka panjang adalah factor penentu kehidupan  individu dan juga suatu bangsa”
Sebuah kutipan yang menarik dari seorang Theodore Roosevelt…ya kutipan ini lah yang tiba tiba muncul dalam pikiran saya beberapa hari ini, dan ingin sekali menuliskan beberapa catatan kecil saya  terkait karakter, tetapi berhubung mood mengetiknya baru pagi ini munculnya, ya terpaksa ini semua baru selesai terketik

Ok bicara tentang karakter, saya sangat setuju dengan  apa yang dikatakan Roosevelt di atas bahwa karakter individu tidak lain juga karakter penentu suatu bangsa why ? ok kita kembali pada pengertian tentang bangsa itu sendiri :
“Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah”
Sehingga jika bangsa adalah berupa suatu kelompok manusia tentunya karakter-karakter individu didalamnya adalah pembangun karakter bangsa itu sendiri.
            Lalu dari mana karakter itu berasal ?ya sebuah kutipan menarik dari Bapak Taufik Bahaudin pada suatu acara terkait leadership, beliau mengutip kalimat dari Buddha Gautama, yang kurang lebih isi penjelasan dari beliau adalah sebagai berikut :
 Bahwa apa yang kita pikirkan tercermin dari apa yang kita ucapkan, dan kemudian apa yang kita ucapkan tercermin pada apa yang kita lakukan à dan dalam jangka waktu lama apa yang kita lakukan itu menjadi suatu kebiasaan (Habit) à dan Habit ini yang selanjutnya membentuk karakter kita. Sedangkan apa yang kita pikirkan itu bermuara pada pola pikir kita (Mindset)
            Atau untuk lebih mudahnya saya gambarkan pada diagram dibawah ini :


Sehingga bisa disimpulkan jika anda ingin mengubah karakter anda maka ubalah dahulu “Pola Pikir (Mindset)”
            Lalu apa yang mempengaruhi pola pikir anda ?? tentunya cara pandang anda sendiri Cara pandang itu sendiri tentunya juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang anda yakini dalam hidup anda, misalkan  nilai agama, nilai moral, nilai sosial, dan banyak nilai-nilai yang telah mewarnai kehidupan anda, yang bisa saja anda dapatkan dari keluarga, lingkungan pendidikan selama ini, lingkungan kerja, dan banyak hal lainnya.
            Jadi ingin merubah karakter suatu bangsa ? ya tentunya harus mengubah karakter individu dari suatu bangsa itu sendiri, dan tentunya ini hal yang teramat sulit dilakukan bangsa manapun….tetapi setidaknya kita bisa memulai dari diri kita sendiri, dan bagaimana kita mengubah karakter kita ? mulailah dengan mengubah pola berpikir dan sudut pandang kita.
      

           "Finally I am going to dedicate this article for my beloved husband, who has inspired me by his song” hehehhe….. ya tepatnya kutipan lirik dari sebuah lagu yang dia berikan kepada saya untuk terus bersemangat, dan meyakinkan saya bahwa setiap orang berhak untuk tetap bermimpi dan berusaha mewujudkan mimpinya, meski terkadang dia harus berhenti sejenak dalam proses penggapaian tersebut, dan bukan berarti berhenti, untuk seterusnya, hanya berhenti sejenak untuk kemudian memulai kembali.
Berikut kutipan lirik lagu tersebut : “Bukankah hidup ada perhentian...tak harus kencang terus berlari...kuhelakan nafas panjang...tuk siap berlari kembali...."
Love you Dear …..:)